KAPITA SELEKTA 1
Blast
Furnance at PT. Krakatau Steel (Persero), Tbk.
PT. Krakatau Steel (Persero), Tbk adalah suatu
perusahaan baja besar yang berlokasi di Cilegon, Banten diiniasiasi oleh
Presiden Soekarno tahun 1960 dan dibentuk pada tanggal 20 mei 1962. Awal mula
nama perusahaan ini adalah Cilegon Steel Mill
ini resmi berdiri dengan kerjasama Tjazpromexport dari Uni Soviet. Cilegon
Steel Mill berubah nama menjadi PT. Krakatau Steel (Persero), Tbk pada
31 Agustus 1970 yang dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang tugasnya
mengelola jalannya perusahaan dan karyawan perusahaan berupa fasilitas produksi
dan tenaga kerja sesuai dengan kebijakan umum yang telah digariskan oleh
pemerintah. Direktur Utama PT Krakatau Steel,
perusahaan sedang membuat proyek Blast Furnace Complex atau tungku pembakaran yang
dirancang perusahaan tersebut sejak tahun 2013. Tungku pembakaran
tersebut diharapkan dapat beroperasi pada semester kedua 2018.
Saat ini blast furnance sudah
beroperasi 1 di klaster Cilegon milik PT
Krakatau Posco.
Blast furnance
(tanur tiup) digunakan untuk mereduksi secara kimia dan mengkonversi secara
fisik bijih besi yang padat menjadi logam besi yang panas atau biasa disebu hot
metal.
Proses peleburan bijih besi
dengan Blast Furnace dilakukan dengan
tujuan untuk menghasilkan besi cair yang akan digunakan dalam proses steel making dimana pada proses ini juga
terjadi pengurangan unsur-unsur seperti sulfur, silicon, karbon dan fosfor. Karena
kualitas baja yang baik akan dihasilkan jika kandungan silikon 0.3-0.7%, mangan
0.2-0.4% dan fosfor 0.06-0.08% (Maarteen, 2009). Bagian-bagian pada Blast Furnace dibagi menjadi 5 bagian
berdasarkan bentuknya yaitu bagian throat,
stack, belly, bosh, dan hearth. 5
bagian tersebut memiliki temperature yang berbeda pada saat proses pembakaran.
PT. Krakatau Steel
(Persero), Tbk memilih blast furnance dikarenakan biaya nya lebih murah karena
sebelum nya perusahaan menggunakan gas alam untuk proses iron making yang biaya
nya lebih mahal 75% dari blast furnance. Blast furnance kompleks memiliki
beberapa unit yang digunakan seperti Blast
Furnace plant, Raw Material and Sinter plant, Coke Oven Plant.
Blast furnance di PT
Krakatau Steel mulai beroperasi pada tahun 2016 secara kontinyu selama 1 tahun dan
berhenti untuk melakukan pemeliharaan yang sudah direncanakan sejak awal.
1.1 Gambar Blast Furnance
Proses produksi blast furnance yang dilakukan PT.
Krakatau Steel ialah sebagai berikut:
1. Proses
Produksi Pabrik Besi Spons
2. Proses
Produksi Slab Steel Plant
3. Proses
Produksi Billet Steel Plant
4. Proses
produksi HSM (Hot Rod Mill)
5. Proses
produksi CRM (Cold Rod Mill)
6. Proses
produksi WRM (Wire Rod Mill)
Kemarin, saya dapat penjelasan
dari kak Kholida tentang laporan magangnya tentang ANALISIS PEMILIHAN JENIS REFRAKTORI
PADA BLAST FURNACE PLANT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO), Tbk. Karena diatas
kalian udah tau blast furnance di PT. Kratakatau Steel, pada saat ini saya ingin
mengupas tentang pemilihan jenis refraktori.
Refraktori merupakan salah satu jenis bahan
keramik yang memiliki kemampuan untuk mempertahankan kondisinya baik secara
fisik maupuun kimia pada kondisi temperatur yang relatif tinggi. Berdasarkan
standar JIS, temperatur tinggi yang dimaksud untuk refraktori Seger Kegel (SK)
26 atau sekitar tempetratur 15800C (Nishikiwa, 1984). Karena
kemampuan inilah refraktori umumnya digunakan pada operasi-operasi yang
berlangsung pada temperatur yang tinggi seperti pada tungku peleburan logam,
gelas, tanur reduksi (kiln) pada
industri semen, sistem pembangkit energi maupun pada industri petrokimia.
Sifat sifat yang ada
dalam refraktori adalah asam (silikat dan lempung api yang terdiri dari
senyawa-senyawa alumino silikat) dan basa (magnesia
dan dolomite) adapun refraktori
netral (adalah alumina, chromite dan chrome-magnesite).
Penyebab refraktori
terjadi ialah:
a. Komposisi kimia
penyusunnya
b. Pembentukannya
c. Komposisi mineral
penyusunnya
Komentar
Posting Komentar